Ads

Bahasa Arab

A.    FI’IL MADHI
Fi’il Madhi adalah kata kerja [fi'il] yang menunjukkan terhadap suatu kejadian/peristiwa sebelum masa pembicaraan [lampau, telah berlalu] (lihat dalam kitab Tuhfatus Saniyah)
Contoh Fi’il Madhi
سَمِعَ   [Sami’a] artinya: “Telah mendengar”                                
كَتَبَ    [Kataba] artinya: “Telah menulis”                                      
فَهِمَ             [Fahima] artinya: “Telah memahami”                                 
خَرَجَ[Khoroja] artinya: “Telah keluar”                                      
تَكَلَّمَ[Takallama] artinya: “Telah berbicara”                               
أَبْصَرَ [Abshoro] artinya: “Telah melihat”                                    

  • Fi'il madhi-- Fi'il yang menunjukkan waktu lampau,
    contoh : 
    قَرَأَ
  • Fi'il mudhori -- Fi'il yang menunjukkan waktu sekarang atau akan datang,
    contoh : 
    يَقْرَأ
  • Fi'il amr -- Fi'il yang menunjukkan tuntutan suatu perbuatan (kata perintah),
    contoh: 
    اِقْرَأْ
B.     FI’IL MUDHORI
Sesuai kaidah: Arti kata dari Fi'il Mudhori (فعل مضارع) terdiri dari dua kata antara Fi'il (فعل) dan Mudhori (مضارع),  Maka:
Ø  Fi'il (فعل) yaitu: كلمة دلت على معنى فى نفسها واقترنت بزمان وضعا
"Klimat yang menunjukan arti pada dirinya dan disertai waktu dalam buktinya". diambil dari syarah Ajjurumiyah.
Ø Fi’il Mudhori’(فعل مضارع) – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
“Kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung, di masa pelaku atau setelahnya.”


C.    FI’ILA MR
Fi’il amr adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan tuntutan untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: أَنْتُنَّ أَنْتُمْ أَنْتُمَا أَنْتِ – أَنْتَ ( kamu berdua lk/pr, kamu sekalian lk, kamu sekalian pr, kamu lk, kamu pr ).
Huruf-huruf yang menjazamkan fiil mudhore’ ada 4 yaitu : لا    لملما  dan لام الامر  
qaidah: fiil mudhore di jazam (sukun) apabila jatuh sesudah  لالنهية (لا), لام الامر(ل), لم, لما
     1. لا  artinya jangan
Contohnya :                                                                  تَلْعَبُ كَثِيْرًا يَا عَلِى
jika fiil mudhore di masuki oleh لا  maka  harakatnya akan berubah menjadi  
 لَا تَلْعَبُ كَثِيْرًا يَا عَلِى
       2.  لم    artinya tidak
Contohnya :                                                                يَذْهَبُ وَلِدٌ اِلَى الْمَدْرَسَةُ  
jika fiil mudhore di masuki oleh لم  maka harakatnya akan berubah menjadi  
لَمْ يَذْهَبُ وَلِدٌ اِلَى الْمَدْرَس         
       3.  لما  artinya belum
Contohnya:                                                                               يُحْضَرُ ضَيْفٌ 

Jika fiil mudhore di masuki oleh لما  maka harkatnya akan berubah menjadi
 لَمَّا يُحْضَرُ   َيْفٌ  
4 لام الامر  atau  لِ  yang berarti hendaklah
Misalnya يَفْتَحُ  artinya membuka, jika di masuki oleh لِ   maka akan berubah menjadi لِيَفْتَحُ  yang berarti hendaklah membuka.
Contohnya :                                                                            لِيَفْتَحُساَلِمٌ الْبَابُ

Demikian,  ل menjadi tiga bagian yaitu:
لام الامر
لام الجحود
لام التعليل
لِيَفْتَحُ
Artinya (hendaklah)
مَا كَانَ لِيَفْتَحُ         
 Artinya (semestinya tidak membuka) 
لِيَفْتَحُ
Artinya (sebab, karna,                                                                     untuk membuka)


D.    MUBTADA' (المبتدأ)
Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
Misal:
  • (الرجل مسلم)  (Ar-rojulu muslimun) = Orang itu muslim
  • (الرجلان مسلمان)  (Ar-rojulaani muslimaani) = Dua orang itu muslim
  • (الرجال مسلمون)  (Ar-rijaalu muslimuuna) = Mereka itu muslim
Keterangan:
Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas (yaitu : Ar-rojulu,Ar-rojulaaniAr-rijaalu) adalah mubtada'.  Setiap mubtada'harus marfu'. Umumnya mubtada' terletak di awal kalimat, namun terkadang tidak (pada kasus-kasus tertentu). Secara umum juga, mubtada' itu ma'rifah (bukan nakirah), seperti pada ketiga contoh di atas, mubtada'-mubtada'nya ma'rifah dengan tanda adanya alif laam. Kecuali pada kasus-kasus tertentu mubtada' bisa nakirah.

E.     KHOBAR MUBTADA’ (خبر المبتدأ)
Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada.
Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun,muslimaani, dan muslimuuna), ketiga kata tersebut adalah khobar, yang menyempurnakan makna mubtada'. Seandainya tidak ada khobar tersebut, maka kalimat di atas tidak akan dipahami maksudnya.
Di dalam bahasa Indonesia, setiap kalimat minimal harus berpola S P (Subjek Prediket), bisajuga S P O atau S P O K. Masih ingat pelajaran bahasa Indonesia kan? :)
            Nah, di dalam bahasa Arab, kalau ada mubtada' maka khobar harus ada, polanya M K (Mubtada' Khobar),kalau tidak ada khobar maka belum menjadi kalimat yang sempurna. Paham?

F.     JUMLAH ISMIYAH

كل جملة  تتر كب من مبتد ا وخبرتسمى جملة اسمية
Setiap kalimat yang tersusun dari mubtada dan khabar dinamakanJumlah ismiyah.
Pendapat lain berpendapat :
Selain itu Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan Isim (kata benda)  
           
Contoh: 
                    (masjid itu besar      المَسْجِدُ كَبِرٌ  )
 (rumah itu luas         الدَارُ وَاسِعَةٌ )

Dari contoh di atas lafaz al masjidu adalah mubtada’, dan lafaz kabiirun adalah khobarMubtada’ adalah Isim yang terletak di awal Jumlahyang di baca Rofa’.
Khobar adalah Isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar menjadi kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al jumlah al mufidah, begitu pun contoh yang lainnya.
Jumlah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan susunan kalimat yang terdiri dari dua kata. Sebelum kita membahas Jumlah ismiyahlebih jauh ada baiknya kita bahas terlebih dahulu pengertian Al Ismu atau al Ismyah.
Al Ismu adalah lafaz dalam bahasa arab yang menunjukkan makna suatu benda.

Contoh:  Muhammadqolamun (pulpen), kirdun  (kera).
Di dalam Al Ismu terdapat tanda-tanda. Di antaranya adalah
a.       Menerima AL
Contoh: Rumah  (البيت) ,Papan tulis     السبورة
b.      Menerima tanwin
Contoh: kitabun  buku                                                                       كتاب
c.       Biasa di dahului oleh huruf jar.
Huruf  jar yaitu (didalam) في, (ke)  الي, (dari) من, ( عن, (diatas) علي , (seperti)  الكاف, (dengan) الباء.

Contoh: (didalam masjid) في المسجد (ke rumah)الي بيت ,(dari kelas) من فصل.


G.    JUMLAH FI’LIYAH
Jumlah Fi’liyah, adalah jumlah/kalimat yang susunannya selalu diawali oleh fi’il kemudian faa’il
Misal:
1. لَمَعَ الْبَرقُ     =         Kilat itu bercahaya 4. يَشتَدُّ الْبَردُ Semakin dingin
2. عَوَى الذِّئبُ         Serigala itu mengaum5. خُذِ الْكِتاب Ambilkan kitab itu
3يَسقُطُ الثَّلجُ  Salju berjatuhan
Keterangan:
1. Kita mengetahui bahwa contoh-contoh dari jumlah/kalimat di atas merupakan jumlah yang sempurna (jumlah mufidah), karena bisa kita pahami.
2. Dari setiap misal di atas, ternyata didahului oleh fi’il/kata kerja, kemudian dilanjutkan dengan faa’il. Contoh nomor 1 dan 2, diawali dengan fi’il madhi. Adapun nomor 3 dan 4, didahului oleh fi’il mudhari. Sedangkan nomor 5, diawali oleh fi’il amr.
3. Jumlah/kalimat yang diawali dengan fi’il/kata kerja, maka namanya adalah Jumlah Fi’liyah. غاىى



H.    TASHRIF LUGHOWI

Pengertian tashrif lughowi
Pada dasarnya tashrif lughowi artinya mutlaqnya perubahan. Namun yang dimaksud disini ialah perubahan bentuk kalimah satu kebentuk kalimah lain memandang pada mufrod (tunggal), taszniyah (dua), jamak’ (lebih dari dua), serta memandang pada mudzakar (laki-laki), mu’annats (perempua), ghoib (yang dibicarakan laki-laki), ghoibah (yang dibicarakan perempuan), mukhotob (yang diajak bicara laki-laki), mukhotob (yang diajak bicara laki-laki, mukhotobah (yang diajak bicara perempuan) dan mutakalim (yang dibicara).

Pembagian tashrif Dalam ilmu shorof, para ulama telah membagi tashrif ini menjadi dua macam, yaitu TASHRIF LUGHOWI dan TASHRIF ISTILAHI.
1.      Tashrif lughowi adalah tashrifan untuk mengetahui pelaku dari fi’il tersebut yang berdasarkan dhomir.
Contoh dari tashrif ini adalah apa yang telah kita bahas dalam pembahasan fi’il, dimana kita sebutkan tashrif dari fi’il madhi, fi’il mudhori dan amr.
2.      Tashrif istilahi adalah tashrifan yang digunakan untuk mengetahui bentuk shighot dari suatu kata, dari fi’il madhi sampai dengan isim alat.

8. Contoh tasrif lughowi fi'il mudhore’:

يفعل    هوغائب مذكر مفرد            satu orang laki-laki tidak kelihatan. يفعلان = هماغائبان مذكر إتنان             dua orang laki-laki tidak kelihatan.يفعلون = هم غائبون مذكر جمع                       banyak orang laki-laki tidak kelihatanتفعل = هى غائبة مأنث مفردة                satu orang perempuan tidakتفعلان = هما غائبتين مأنث مفردة         dua orang perempuan tidakيفعلن = هن غائبين مأنث جمع              banyak perempuan tidak kelihatanتفعل أنت مخاطب مذكر مفرد                        satu orang laki-laki kelihatanتفعلان = أنتما مخاطبين مذكر إتنان       dua orang laki-laki kelihatanتفعلون = أنتم مخاطبين مذكر جمع        banyak laki-laki kelihatanتفعلين = أنتِ مخاطبة مأنث مفردة         satu orang perempuan kelihatanتفعلان = أنتما مخاطبتين مأنث مفردة    dua orang perempuan kelihatanتفعلن = أنتن مخاطبين مأنث جمع         banyak perempuan kelihatanافعل = أنا متكلم وحدة                           saya laki-laki atau perempuanنفعل =نحن متكلم مع الغير                    kita atau kami laki-laki atau 
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar